Rabu, 09 Juli 2014

Falun Dafa Sejati - Baik - Sabar

Falun Dafa (Falun Gong) adalah suatu kultivasi peringkat atas yang berupa suatu sistem perangkat latihan yang benar-benar secara nyata dapat memperbaiki dan meningkatkan moral, tubuh dan spiritual seseorang menuju ke tingkat yang lebih tinggi. Melalui latihan Falun Gong, para praktisi dapat memperoleh kemajuan yang sangat pesat dalam kesehatan jiwa dan raga, demikian juga dapat menghilangkan stress.

Falun Gong merupakan kultivasi (pengolahan) ganda jiwa dan raga.
Kultivasi raga berupa 5 perangkat latihan gerakan yang menyerupai senam, dan meditasi. Fungsinya untuk mengolah potensi tubuh, membangkitkan energi di dalam tubuh, menyerap energi alam semesta dan memperkuat sistim mekanisme energi di dalam tubuh.

Kultivasi jiwa adalah meningkatkan Xinxing (watak, kualitas moral), dengan jalan berasimilasi (menyelaraskan diri) dengan karakteristik alam semesta yakni: Zhen-Shan-Ren (Sejati-Baik-Sabar). Pengertian kata "Sejati" adalah benar, lurus dan jujur; "Baik" adalah kebajikan, suka menolong, tidak mementingkan diri sendiri; "Sabar" adalah penuh toleransi, pengendalian emosi, tahan uji serta mampu melepaskan keterikatan hati. Terus menerus meningkatkan standar Xinxing didalam kehidupan sehari-hari, didalam rumah tangga, di tempat kerja, dalam masyarakat, harus menjadi seseorang yang bermoral tinggi yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan kewajibannya.

Falun Gong bukanlah agama, karena tidak ada ritual, formalitas atau aktivitas apapun yang seringkali digunakan dalam agama, tidak ada keanggotaan. Para praktisi dengan keinginannya sendiri belajar bersama, secara bebas datang dan pergi. Pusat pembina maupun tempat latihan tidak menarik iuran/sumbangan. Di seluruh dunia para praktisi sukarela mengajarkan latihan. Semua kegiatan Falun Dafa selamanya bebas biaya. Falun Gong juga tidak melibatkan diri dalam politik, Falun Gong hanya mengajarkan praktisi mematut diri sesuai kriteria tingkat tinggi serta melepaskan keterikatan hatinya, guna mencapai taraf kondisi jiwa yang lebih tinggi.

Sejak Falun Gong diperkenalkan oleh Master Li Hongzhi pada tahun 1992, ajarannya yang luas mendalam serta harmonis telah meningkatkan Xinxing (moralitas) ratusan juta orang, membuat mereka paham tentang tujuan hidupnya. Bagi praktisi yang sejati kesehatan tubuhnya dalam waktu singkat akan mencapai kondisi yang sangat prima. Efek peningkatan kesehatan jiwa dan raga ini tampak nyata sehingga mendapat penyambutan yang hangat di berbagai daerah, berbagai bangsa. Lebih dari seratus juta orang telah berlatih Falun Gong di seluruh dunia, baik di Asia, Eropa, Afrika, Amerika dan Australia. Buku-buku yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia ialah : [Zhuan Falun] dan [Falun Gong]. Bagi yang berminat, dapat mendatangi tempat latihan yang tertera, dan langsung mengikuti latihan,belajar dengan praktisi setempat dan mendengarkan pengalaman masing-masing praktisi.

Falun (Roda Hukum): Lambang Falun Dafa

Falun adalah materi energi tinggi yang mempunyai kecerdasan, berputar selama 24 jam setiap hari tanpa henti, otomatis membantu praktisi Xiulian berlatih Gong. Sekalipun praktisi Xiulian tidak setiap saat berlatih Gong, tetapi Falun tetap tiada henti melatih manusia. Penjelasan lengkap mengenai Falun terdapat pada Ceramah V Buku [Zhuan Falun]

Penyebaran dan Perkembangan Falun Gong

Falun Gong mulai dipublikasikan oleh Master Li Hongzhi di Tiongkok pada bulan Mei 1992 sampai akhir 1994, selanjutnya beliau pergi keluar negeri mengajarkan Falun Gong di berbagai tempat didunia: Eropa, Asia, Amerika, Australia. Hingga sekarang, Falun Gong sudah dilatih di lebih dari 114 negara dan membawa manfaat positif bagi banyak orang. Untuk mengetahui lokasi tempat latihan di seluruh dunia, silakan kunjungi website Falun Dafa Internasional: www.falundafa.org


Sumber :  http://www.falundafa.or.id/

Kamis, 03 Juli 2014

Teknologi Pintar di Mobil, Bikin Nyaman atau Justru Tak Aman?

Baik Google Auto maupun Apple CarPlay dibuat untuk memudahkan pengemudi saat ingin mengakses berbagai fitur di kendaraannya. Namun bukannya tanpa tantangan, sejumlah pengamat disebut masih meragukan implementasi teknologi pintar ini.

Ditakutkan karena pengemudi dapat terpecah konsentrasinya saat menggunakan fitur pintar yang ada. Memang pengguna dapat dengan mudah mengaksesnya lewat perintah suara, namun pengenalan natural language yang dianggap belum optimal justru bisa menjadi bumerang.

Karena saat sistem tak mengenali perintah suara pengguna, tentunya pengguna dipaksa mengakses fitur lewat sentuhan di layar yang tersedia di dashboard.

Inilah yang diyakini dapat membahayakan pengemudi karena mengakses lewat layar sentuh butuh konsentrasi ekstra sehingga dapat mengganggu fokus ke jalan.

"(Dengan hadirnya teknologi pintar) Produsen mobil dipaksa semakin memperketat aturan keselamatannya masing-masing," ujar Steve Siko pengamat dari Chrysler, seperti dilansir Huffington Post, Kamis (3/7/2014).

Mengakses fitur secara fisik lewat knob ataupun tombol memang masih dipercaya lebih aman, tapi kelebihan yang ditawarkan oleh Google Auto maupun Apple CarPlay juga tak dapat dikesampingkan. Dengan platform pintar tersebut, tak perlu banyak konsol yang dibutuhkan untuk mengakses berbagai fitur.

Sebuah layar sudah cukup mewakili semuanya. Pengguna dapat mengatur suhu ruangan, menyetel radio, memutar musik dan video, mengakses GPS, bahkan bertelepon ria lewat layar tersebut.

Ditambah lagi pada layar tersebut pengguna juga dapat mengetahui secara real-time kondisi mobil itu sendiri seperti suhu mesin, kecepatan dan indikator-indikator lainnya.


Kapan Mobil Pintar Mulai Mengaspal?


Google Auto dan Apple CarPlay sepertinya tak akan lama lagi mengaspal di jalanan. Sejumlah produsen mobil mengatakan akan segera membenamkan platform pintar tersebut pada produknya.

Salah satu yang yakin dengan hal itu adalah pabrikan mobil Audi asal Jerman. Perusahaan ini menargetkan sudah akan menawarkan teknologi pintar pada produknya mulai tahun 2015. Adapun platform yang pertama dipilihnya adalah Google Auto.

Sedangkan versi CarPlay disebut menyusul setahun setelahnya yang direncanakan pada tahun 2016. Kedua platform awalnya hanya akan dipasarkan di wilayah Amerika Serikat.

Volvo bahkan sudah sempat memamerkan tenologi pintar di produknya lewat sebuah mobil dengan tipe XC90. Memang belum jelas platform mana yang dibenamkanya pada XC90, namun seri ini dijanjikan sudah akan meluncur di tahun 2015.

Sementara itu pabrikan mobil lain yang juga memastikan bakal membenamkan teknologi pintar di produknya adalah Ferrari, Honda, Hyundai, dan Mercedes-Benz. Meski masih spekulasi, kesemuanya juga disebut bakal mengumumkannya di tahun 2015.

Dibandingkan Google Auto yang baru diumumkan beberapa waktu lalu, sejauh ini telah ada sekitar 29 pabrikan mobil yang berniat menggunakan Apple CarPlay. Sedangkan Google Auto tercatat baru beberapa pabrikan saja, namun diprediksi bakal segera bertambah.


Honda di Antara Google Auto dan Apple CarPlay


Tak hanya dipicu oleh Google Auto dan Carplay, nyatanya pabrikan mobil telah sejak lama berniat mengembangkan teknologi pintar pada mobilnya.

Kini kehadiran kedua platform itu pun disebut makin mempermudah rencana pabrikan mobil menghadirkan teknologi pintar pada produknya.

Salah satu pabrikan mobil yang mengakuinya adalah Honda. Menurut Naoki Sugimoto yang menjabat Senior Program Director Laboratorium Honda Silicon Valley, butuh waktu setidaknya 5 tahun untuk mengembangkan sebuah mobil berteknologi pintar.

Itu karena yang dikembangkan tak hanya dari sisi hardware yang dalam hal ini adalah kendaraan itu sendiri, tetapi juga software pintar yang bakal digunakan. Mensinergikan keduanya memang bukan perkara mudah.

“Ini (teknologi mobil pintar-red) adalah sebagian besar fitur (yang dijalankan) perangkat lunak, sehingga cara kita bekerja adalah untuk membedakan arsitektur perangkat lunak dari arsitektur hardware (untuk kemudian disinkronisasikan),” ujar Naoki seperti dilansir Time, Kamis (3/7/2014).

“Dengan cara ini (Google Auto-red), sama dengan proses pengembangan 5 tahun. Kami tinggal menunggu momen yang tepat untuk membenamkan fitur ini (Google Auto-red) pada jadwal produksi (produk kami),” imbuhnya.

Menariknya, Google Auto bukanlah satu-satunya platform yang akan digunakan pada mobil Honda. Produsen mobil asal Jepang ini juga ingin membenamkan Apple CarPlay berdampingan dengan Google Auto. Tujuannya agar pengguna ponsel Android dan iPhone dapat merasakan hal yang sama pada produknya


Honda bukanlah satu-satunya yang ingin melakukan itu. Pabrikan mobil Swedia yakni Volvo juga merencanakan hal yang sama pada produknya.

Menggunakan Google Auto ataupun CarPlay, pengguna tetap akan menemukan fitur FM radio, pengatur suhu ruangan, dan koneksi Bluetooth, namun dikemas secara digital.

Untuk mengakses fitur pintar lainnya, pengguna cukup menghubungkan perangkat miliknya lewat micro USB untuk Android dan Lightning iOS.




Sumber : http://inet.detik.com/read/2014/07/03/154911/2626988/398/teknologi-pintar-di-mobil-bikin-nyaman-atau-justru-tak-aman?i991101105

Senin, 30 Juni 2014

Warnai Bulan Suci, Twitter Rilis Fitur Ramadan

Ramadan 2014 tiba, dan Twitter ikut ambil bagian mewarnai bulan suci bagi umat muslim ini. Layanan mikroblooging tersebut menghadirkan sejumlah fitur khusus Ramadan yang menarik.

"Ramadan adalah peristiwa penting di seluruh dunia. Penuh dengan perayaan, melibatkan banyak teman dan keluarga," ujar Ahmad AbouAmmo, Head of Media Partnerships Twitter untuk wilayah MENA (Middle East and North Africa) seperti dikutip dari blog resmi Twitter, Minggu (29/6/2014).

"Kami ingin melihat kegembiraan Anda berbagi momen istimewa ini di Twitter," sambungnya. Adapun fitur-fitur tersebut antara lain hashflag, waktu Iftar atau berbuka puasa dan tweet map.

Hashflag Ramadan

Hashflag ini rupanya tak hanya ditujukan untuk memeriahkan Ramadan, tetapi sudah dipersiapkan untuk menyambut Idul Fitri nantinya. Coba Anda gunakan hashtag #Ramadan atau #Eid pada tweet, akan muncul simbol bulan sabit dan ikon Idul Fitri.

Ya, ini mirip seperti hashflag bagi para fans sepak bola. Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Twitter merilis hashflag yang menampilkan bendera tim kesayangan dengan mengetikkan kode tiga huruf negara peserta Piala Dunia.

Cari tahu waktu berbuka

Bekerjasama dengan Al Arabiya, Twitter menawarkan fitur spesifik berbasis lokasi yang memberitahukan waktu berbuka. Cara menggunakannya, dengan mengirim tweet ke akun @alarabiya dengan hashtag #iftar diikuti kota tempat Anda tinggal disertai hashtag. Misalnya, "@alarabiya What time is #iftar today in #Jakarta".

Akun Twitter tersebut dengan cepat merespons dengan menginformasikan waktu magrib atau berbuka di wilayah Jakarta, Indonesia, dengan tepat. Cara ini juga digunakan untuk mengetahui waktu imsak yakni dengan menuliskan hashtag #imsak pada tweet yang dikirimkan ke @alarabiya

Tweet Map

Ramadan dirayakan oleh jutaan muslim. Anda bisa melihat dengan jelas di mana saja saudara-saudara dari seluruh dunia yang sedang membicarakan dan nge-tweet berkaitan dengan Ramadan melalui map interaktif besutan Simon Rogers.

Untukmengetahui lebih lanjut mengenai tweet map ramadan, Anda bisa mengunjungi tautan http://bl.ocks.org/anonymous/raw/2f1e9a5a74ceeb88e977/

Menarik bukan? Menurut penilaian detikINET, dari ketiga fitur tersebut, fitur Iftar time yang paling berguna, terutama ketika Anda sedang di perjalanan dan sudah akan mendekati waktu berbuka.

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan!


Facebook Bikin Versi Kantoran?


Facebook ingin penggunanya tak hanya menghabiskan waktu mengakses layanannya di rumah, tetapi juga di kantor. Raksasa jejaring sosial ini ingin 'menginvasi' kantor Anda.

Seperti dilansir Business Insider, Kamis (26/6/2014), Facebook kabarnya sedang mengembangkan layanannya untuk dioptimalkan bagi kalangan profesional atau orang kantoran.

Namun belum diketahui seperti apa proyek 'Facebook At Work' ini nantinya. Sejumlah spekulasi memperkirakan, Facebook akan membuat versi layanan dengan sistem chat yang disesuaikan untuk komunikasi di dalam kantor.

Atau ada juga yang menduga, Facebook akan membuat jejaring khusus kalangan enterprise secara terpisah. Seperti LinkedIn, versi Facebook yang ini bakal dilengkapi sejumlah tool networking profesional seperti di LinkedIn.

Sumber yang mengetahui informasi ini menyebutkan, Facebook At Work didesain tampil lebih 'bersih', dengan desain minimalis yang tidak banyak gangguan sehingga ideal untuk bekerja.



Brasil vs Chile Pecahkan Rekor Twitter


Di musim piala dunia, banyak pengguna Twitter yang kerap meluapkan kegembiraan atau kekesalan terhadap pemain/tim yang bertanding pada microblogging ini. Termasuk saat pertandingan Brasil vs Chile yang memecahkan rekor kicauan Twitter dalam semenit.

Sebelumnya rekor tertinggi kicauan di Twitter dalam semenit adalah sebanyak 382 ribu kicauan yang ditorehkan saat sebuah pertandingan Super Bowl digelar di Amerika Serikat (AS).

Kini pertandingan Brasil vs Chile dipastikan memecahkan rekor tersebut. Tercatat ada sekitar 388.985 pengguna Twitter yang memposting kicauannya dalam semenit saat pertandingan itu berlangsung, terutama saat momen terbaiknya.

Seperti dilansir Ubergizmo, Senin (30/6/2014), Twitter juga mencatatkan total kicauan yang terjadi selama pertandingan Brasil vs Chile berjalan ternyata mencapai angka 1,6 juta kicauan. Raihan itu mencetok rekor baru sebagai pertandingan live paling banyak di-tweet.

Sejak piala dunia digelar, Twitter melaporkan telah ada 300 juta kicauan terkait ajang empat tahunan ini. Angka ini pun berpotensi lebih tinggi lagi mengingat musim piala dunia baru berjalan setengahnya. Twitter menyebut ajang piala dunia kali ini sebagai ‘ajang yang paling banyak dibicarakan sepanjang masa’.


Sumber : http://inet.detik.com/read/2014/06/29/171432/2622482/398/warnai-bulan-suci-twitter-rilis-fitur-ramadan

Sabtu, 28 Juni 2014

Adobe Rilis Creative Cloud 2014 Terbaru

Adobe menawarkan pembaharuan pada Adobe Creatvie Cloud yang terbaru. Tools penting ini juga termasuk Adobe Photoshop CC, Adobe Illustrator CC, Adobe Dreamweaver CC dan Adobe Premiere Pro CC.

Dikatakan oleh Adobe, update ini meliputi 4 aplikasi mobile terbaru, updateuntuk layanan Creative Cloud dan penawaran-penawaran terbaru untuk pelanggan perusahaan, pendidikan dan fotografi.

"Perubahan pada Creative Cloud telah memberi kami sebuah peluang yang luas untuk menciptakan inovasi yang tidak pernah dilakukan sebelumnya," kata David Wadhwani, senior vice president, Digital Media Adobe, melalui rilisnya, Sabtu (28/6/2014).

"Kami telah mengambil langkah-langkah nyata dengan rilis bersejarah ini, fitur-fitur baru yang bekerja dengan cepat untuk alat-alat yang digunakan oleh industri seperti Photoshop dan InDesign, serta memperkenalkan aplikasi mobile yang mengubah tablet menjadi alat kreatif yang tidak bisa diabaikan," tambahnya.

Selain update terbaru, Adobe juga mengumumkan bahwa jumlah pelanggan Creative Cloud di seluruh dunia mencapai lebih dari 2,3 juta, jauh melebihi proyeksi awal ketika produk tersebut diluncurkan dua tahun yang lalu.

Para pekerja kreatif menyatakan bahwa teknologi-teknologi baru adalah pendorong utama di balik perubahan pesat tersebut. Hal ini juga sedang menjadi tren di Asia Pasifik.

Aplikasi ponsel yang baru dan serangkaian layanan Cloud yang terintegrasi kuat yang memungkinkan para pekerja kreatif untuk memperluas alur kerja desktop mereka guna membuka kreativitas profesional pada ponsel


Berikut beberapa fitur baru yang ditawarkan di Adobe CC 2014:

- Kemampuan-kemampuan baru di Photoshop CC untuk fotografer seperti efek-efek gerakan Blur Gallery untuk menciptakan gerakan yang peka; Fokus Mask, yang membuat gambar potret dengan ketajaman dari objek menonjol; dan kemampuan Content-Aware yang baru.

- Kemampuan baru di Illustrator CC termasuk Live Shapes untuk mengubah secara cepat persegi panjang menjadi bentuk yang sempurna dan kemudian mengembalikan kembali ke bentuk persegi panjang semula dengan hanya dengan beberapa klik, serta rendering yang lebih cepat dari grafis vektor dengan akselerasi GPU pada Windows dengan kartu grafis NVIDIA bersertifikat Adobe.

- Dalam aplikasi video, yang awalnya dulu dilihat dalam acara NAB pada bulan April, termasuk Live Text Template dan Masking dan Tracking, integrasi baru yang memanfaatkan kekuatan dari Adobe After Effects CC di dalam Adobe Premiere Pro CC.

- Alat web sekarang mencakup kemampuan untuk melihat markup dalam dokumen yang menggunakan Elemen Quick View yang baru di Dreamweaver CC, yang memungkinkan pengembang web untuk dengan mudah melihat, menavigasi, dan memodifikasi struktur halaman HTML.



Irista, Gudang Foto di Cloud ala Canon


Saat masih format beta, layanan ini bernama Project1709. Tak terdengar familiar? Canon kini meluncurkannya secara resmi dengan nama Irista.

Seperti dikutip dari Ubergizmo, Sabtu (7/6/2014), ini adalah layanan penyimpanan file serupa Dropbox dan Box, namun khusus untuk menyimpan foto.

Di sini, para fotografer bisa mengupload, berbagi dan mengatur koleksi foto mereka. Yang membedakannya dengan layanan penyimpanan cloud lainnya, Irista tidak mendukung file lain selain foto. Tentu saja ini karena sesuai peruntukannya seperti telah disebutkan sebelumnya.

Irista memiliki sejumlah fitur built-in, antara lain fungsi berbagi ke Flickr dan Facebook, bahkan melihat komentar dari interface Irista. Sayangnya, saat ini Irista belum memungkinkan untuk membagi foto ke Twitter atau Instagram.

Pengguna bisa membuat album sebanyak yang mereka inginkan. Irista mendukung semua jenis file foto populer, termasuk RAW. Asyiknya, tidak ada batasan ukuran file. Pengguna bahkan bisa mengedit data foto EXIF langsung di layanan tersebut.

Resmi live mulai pekan ini, Irista menyediakan kapasitas penyimpanan gratis 10GB. Bagi yang menginginkan kapasitas lebih besar, Irista menawarkan berlangganan dengan harga dan kapasitas bervariasi.

Selain Canon, Leica pun berencana membuat layanan serupa. Sayangnya Leica baru sampai pada tahap pengembangan. Belum diketahui kapan kira-kira layanan penyimpanan foto di cloudnya meluncur.

Sama seperti Canon Irista, photo storage milik Leica nantinya bukan diplot untuk bersaing dengan layanan seperti Dropbox, melainkan lebih dikhususkan bagi fotografer yang menginginkan medium penyimpanan lebih baik ketimbang memori card.




Sumber : http://inet.detik.com/read/2014/06/28/151225/2622075/1277/2/adobe-rilis-creative-cloud-2014-terbaru

Jumat, 27 Juni 2014

Tunda LTE Sampai 2018, Ancaman Macet Total

Kemacetan lalu lintas telah menjadi menu wajib warga Jakarta. Bukannya membaik, tahun ini kemacetan semakin parah. Tidak hanya di Jakarta, melainkan telah meluas di kota besar lainnya. Bahkan kemacetan parah juga terjadi setiap hari di tol Cikampek dan jalur Pantura.

Berbagai inisiatif pemerintah untuk mengurangi kemacetan disikapi warga dengan pesimis, pasrah bahkan penolakan. Mungkin saja karena warga tidak percaya lagi kepada pemerintah yang dianggap terlalu lambat menyikapi hal ini. Sebut saja program MRT dan monorail yang tidak mulus sampai saat ini.

Kenapa sampai demikian? Karena pemerintah terlambat membaca angka penjualan sepeda motor yang lebih dari 7 juta per tahun dan mobil yang mencapai 1 juta per tahun, dan terus tumbuh dua digit. Sementara pembangunan jalan baru dan tol jauh dari mencukupi. Dikutip dari www.worldbank.org, total jaringan jalan tercatat 477 ribu kilometer dan jumlah jalan tol yang terbangun sejak 1978-2010 baru sepanjang 742 Km.

Seperti halnya infrastruktur jalan raya, LTE adalah infrastruktur broadband yang boleh disebut sebagai jalan tol. Serupa dengan perencanaan pembangunan jalan tol, penggelaran LTE memang sangat kompleks, tentu tidak semudah 3G. Karenanya butuh political decision dan komitmen seluruh pihak termasuk operator, pengguna, BRTI, Kementerian Kominfo, dan kementerian lain yang terkait.

Long Term Evolution (LTE)

Long Term Evolution (LTE) adalah standar komunikasi data nirkabel dengan kecepatan tinggi yang berbasis pada jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSPA. Secara teori teknologi ini mampu mengunduh file dengan kecepatan 300 Mbps dan kecepatan unggah 75 Mbps.

LTE dikembangkan 3GPP, organisasi penerbit standar teknologi GSM, dengan maksud untuk menjamin ketersinambungan sistem 3G yang saat ini telah digunakan secara luas di seluruh dunia. Tentu saja juga untuk memenuhi kebutuhan akses data yang semakin cepat dengan kualitas yang semakin baik. LTE dipercaya bakal menjadi standar jaringan seluler global, baik untuk GSM maupun CDMA.


LTE Indonesia Tahun 2018?

Sampai saat ini pemerintah belum menyampaikan rencana jelas, kapan teknologi ini akan diterapkan. Pemerintah sedang fokus menyelesaikan tender 3G dan menata ulang seluruh blok frekuensi tersebut. Pemerintah beralasan kelambatan adopsi LTE disebabkan tidak tersedianya spektrum yang sesuai. Spektrum 700 MHz yang dianggap ideal masih digunakan oleh televisi analog dan baru bisa dimanfaatkan tahun 2018.

Selain karena spektrum, teknologi 3G juga disebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Lagipula, investasi LTE sangat besar, sementara smartphone yang mendukung LTE masih terbatas.
Karena hambatan tersebut, beberapa pihak memandang keberadaan LTE saat ini belum urgent. Karenanya LTE bisa ditunda sampai 2018.

Pandangan tersebut amat spekulatif dan beresiko. Adopsi LTE harus menjadi prioritas industri telko negeri ini. Tahun 2014 menjadi masa ideal implementasi LTE, paling tidak karena beberapa alasan di bawah ini.

Sejarah Adopsi Teknologi

Adopsi teknologi CDMA, GSM, 2G dan 3G di Indonesia berkisar 4-6 tahun sejak teknologi tersebut komersial untuk pertama kalinya. Sedangkan teknologi LTE telah diluncurkan secara komersial sejak Desember 2009. Belajar dari sejarah tersebut, tahun 2013-2015 merupakan masa ideal untuk adopsi LTE di Indonesia.

Kenapa ideal? Menunggu 4-6 tahun dikatakan ideal, setidaknya karena alasan berikut. Pertama, tidak semua teknologi baru diterima publik dan populer. Sebagai contoh teknologi WiMAX. Meskipun teknologi ini lahir lebih dulu dan memiliki spesifikasi teknis yang setara, namun tampaknya tidak akan berkembang karena kalah bersaing dengan LTE

Kedua, butuh waktu untuk belajar. Indonesia bisa belajar dari implementasi LTE di berbagai negara dengan berbagai frekuensi dan kondisi lapangan yang berbeda. Ketiga, biaya mahal. Setiap teknologi baru, pada awalnya harga infrastruktur dan device-nya selalu mahal, namun perlahan akan turun. Keempat, memberi kesempatan penetrasi kepada teknologi sebelumnya, 3G HSPA.

Adopsi Global

LTE komersial diluncurkan pertama kali oleh Teliasonera di Stockholm dan Oslo pada Desember 2009. Sampai kuartal pertama tahun ini, ABI Research melaporkan jumlah pengguna mencapai 108 juta. IDATE memperkirakan jumlah pengguna bakal naik tajam, hingga mencapai 915 juta pada akhir 2016 dan menyentuh satu miliar pada 2017.

LTE telah diadopsi oleh hampir seluruh belahan dunia, lebih dari 90 negara. Tidak hanya di negara maju, namun telah dinikmati banyak negara berkembang. Seperti Angola, Tanzania dan Namibia di benua Afrika. Bahrain, Oman dan Libanon di belahan Timur Tengah. Serta Malaysia, Thailand dan Philipina di Asia Tenggara.

Bahkan bulan lalu, SK Telecom Korea Selatan membuat kejutan dengan meluncurkan LTE-Advanced komersial pertama di dunia. Dalam dua minggu dilaporkan telah menjangkau Seoul dan 43 kota lainnya, serta sukses menggaet 150 ribu pelanggan.

Jika saat ini negara berkembang dan tetangga sudah menikmati, mampukah masyarakat Indonesia menunggu LTE sampai 2018?

Dukungan Gadget

Hampir semua produsen gadget global telah menjual tablet dan smartphone dengan dukungan LTE. Sebut saja beberapa merk populer seperti Apple iPhone 5, Blackberry Z10 dan Samsung Galaxy S4. Juga seperti HTC One, LG Optimus G dan Nokia Lumia 920. Bahkan termasuk merk lapis berikutnya seperti Windows Phone X8, Sony Xperia V dan Asus PadFone 2.

Perusahaan riset IDC melaporkan pada kuartal dua tahun ini, untuk pertama kalinya penjualan smartphone melebihi feature phone. Lebih lanjut mereka memperkirakan akhir tahun ini jumlah smartphone global akan mencapai 918 juta dan terus naik sampai 1,5 miliar pada 2017. Jumlah tersebut berkisar dua-pertiga dari total pasar ponsel global.

Pasar smartphone Indonesia dengan sendirinya akan mengikuti pasar global. Terlebih lagi, pasar Indonesia cenderung irrasional, karena lebih mementingkan lifestyle. Dari 240 juta lebih pengguna ponsel di Indonesia, diperkirakan lebih dari 40 juta adalah pengguna smartphone.

Meskipun dari jumlah tersebut porsi smartphone LTE masih relatif kecil, namun diyakini akan segera berbalik ketika LTE sudah tersedia dan harganya semakin terjangkau.

Jika pengguna smartphone di Indonesia sudah demikian luas, mampukah masyarakat Indonesia menunggu LTE sampai 2018?

Internet Indonesia

Meskipun jumlah pengguna internet sudah mencapai 62,5 juta pada akhir 2012, namun penetrasinya masih 27 persen. Angka ini masih berada di bawah Vietnam yang telah mencapai 30,5 persen, dan belum memenuhi target 50 persen sesuai kesepakatan 10 negara Asia Tenggara

Akamai Technologies melaporkan rata-rata kecepatan internet di Indonesia sebesar 1,2 Mbps, menempatkan Indonesia di peringkat 115 dunia. Angka ini berada di bawah rata-rata kecepatan internet global sebesar 2,8 Mbps. Angka tersebut bahkan berada di bawah Vietnam sebesar 1,6 Mbps, Malaysia 2,2 Mbps dan Thailand 3,1 Mbps.

Jika posisi internet Indonesia masih jauh di belakang, tidakkah berniat membuat lompatan? Mampukah Indonesia menunggu LTE sampai 2018?

Pendorong Pertumbuhan Ekonomi

ITU melaporkan setiap peningkatan penetrasi broadband 10% akan mendorong kenaikan Gross Domestic Bruto (GDB) sebesar 1,38%. Sementara Business World melaporkan broadband telah menyumbang kenaikan GDB rata-rata 2%. Khusus di Indonesia, BPS menunjukkan kontribusi subsektor telekomunikasi terhadap PDB tahun 2012 sebesar 3,2%.

Senior Director Spectrum Policy & Regulatory Affairs GSMA, Chris Perera memaparkan kepada sejumlah media di Jakarta (23/5/2013), bahwa penundaan LTE selama empat tahun, dari tahun 2014 ke 2018, bisa menghasilkan kerugian sebesar USD 16,9 miliar untuk GDP, USD 4,7 miliar untuk pajak, 79.000 usaha dan 152.000 lowongan kerja. Kerugian ini ditaksir bisa lebih dari USD 20 miliar atau sekitar Rp. 200 triliun.

Awas Internet Macet Padat Merayap.

Seandainya pemerintah tidak segera mengambil political decision dan tetap berencana mengadopsi LTE pada tahun 2018, maka dari argumentasi di atas, rasanya tidak berlebihan jika sejumlah pihak memprediksi internet bakal macet total, padat merayap layaknya kemacetan kota Jakarta.

Pada saat itu, LTE tidak mampu lagi menjawab kebutuhan dan solusi pun semakin sulit ditemukan. Kondisi akan lebih parah, jika masyarakat tidak percaya lagi kepada kemampuan pemerintah mengatasi permasalahan infrastruktur broadband.

Sebagai bagian anak negeri dan pengguna telekomunikasi, kita tentu berharap semoga pemerintah segera mengambil keputusan dan mempersiapkan adopsi LTE secepatnya. Tahun 2014 merupakan tahun ideal, atau setidaknya 2015. Semata-mata untuk menghindari kekisruhan industri telko dan demi kemakmuran bangsa Indonesia.


Tentang Penulis: Muhammad Yusuf merupakan praktisi dan pemerhati telekomunikasi, dapat dihubungi di myusuf298@gmail.com atau www.myusuf298.com.

Sumber : http://inet.detik.com/read/2013/07/22/102825/2309650/398/5/tunda-lte-sampai-2018-ancaman-macet-total

Rabu, 25 Juni 2014

Google Pamerkan Android L. Android 5.0

Google melanjutkan tradisinya memberi nama update dari sistem operasi Android dengan urutan nama sesuai abjad. Setelah huruf 'K' pada KitKat, kini versi terbarunya akan berawalan 'L'.

Masih akan menjadi sebuah misteri atau sekedar mencoba mencuri perhatian, di Google I/O abjad huruf 'L' masih belum diteruskan dengan nama sebuah makanan penutup seperti yang biasa dilakukan. Di depan para pengembang, Google masih menyebutnya sebagai Android 'L'.

Android 'L' adalah sebuah ambisi Google untuk berubah dengan penekanan perubahan pada warna baru, notifikasi baru dan desain baru. Khusus untuk desain, Android L diseragamkan agar bisa tampil di wearable device, laptop ataupun televisi.

Notitifikasi yang dibawa Android L, hadir dengan lebih interaktif dengan memudahkan navigasi termasuk pada menu lock screen. Di fitur ini juga terdapat pop-up yang dinamai heads-up untuk memudahkan dalam menjawab sebuah notifikasi.

Android L jug dipastikan akan lebih baik karena saat ini penggunaan Android Runtime (ART) sudah berjalan secara penuh. Dengan adopsi menyeluruh inilah, memori dan daya tahan baterai akan jauh lebih hemat. Bahkan Google mengklaim, sistem ini lebih baik dari Dalvik runtime.

Dikutip detikINET dari Mashable, Kamis (26/6/2014), Android L baru akan dilempar ke para pengembang sampai dijanjikan mencapai versi finalnya pada akhir tahun. Sambil menunggu juga apakah 'L' untuk Lollipop, Lemonade atau yang lainnya.



Ini Alasan Banyak Aplikasi Gratis di Android


Tak dipungkiri lagi jika toko aplikasi Android, Google Play Store, menawarkan lebih banyak aplikasi gratisan dibanding toko aplikasi lain, semisal Apple App Store atau toko aplikasi Windows Phone.

Google memang punya cara berbeda dalam mengembangkan toko aplikasi untuk Android. Aplikasi di dalamnya diusahakan bisa gratis diunduh, namun tetap menjanjikan keuntungan bagi para pembuatnya. Bisa lewat iklan atau konten berbayar di dalam aplikasi.

Menurut lembaga riset App Anie, cara tersebut sukses membuat Google meraih untung besar. Kini 98% pendapatan Google dari Play Store justru didapat dari aplikasi gratisan, bukan yang berbayar.

Laporan yang dikutip detikINET, Rabu (25/6/2014), itu juga menyingung soal pertumbuhan aplikasi di Google Play yang paling cepat dibanding pesaingnya.

Dalam 6 bulan terakhir saja di sana sudah ada 200 ribu aplikasi baru, dengan total jumlah aplikasi mencapai 1,5 juta. Bandingkan dengan toko aplikasi Microsoft untuk Windows Phone yang baru punya 250 aplikasi sejak pertama kali berdiri.

Lebih rinci lagi laporan tersebut juga menuliskan bahwa kategori game masih menjadi penyumbang pendapatan terbesar dari seluruh aplikasi. Sayang, tak disinggung berapa besar pemasukan yang didapat Google dari Play Store.



Update Android 4.4.4 Tambal Celah Keamanan


Hanya beberapa saat sebelum event Google I/O digelar, Google meluncurkan update terbaru Android 4.4.4. Sejumlah spekulasi menyebut update ini sengaja dikebut Google karena Android 5.0 mungkin diumumkan di ajang tahunannya.

Tak banyak improvisasi yang hadir pada Android 4.4.4, kebanyakan hanya berkutat di penambalan celah keamanan yang berpotensi disusupi ancaman, termasuk juga yang terdapat pada browser Chrome. Fokus update ini adalah mengantisipasi serangan yang melalui OpenSSL.

Update Android KitKat 4.4.4 langsung dapat dirasakan oleh perangkat Google sendiri yakni Nexus 4, Nexus 5, Nexus 10, dan Nexus 7 versi WiFi. Belum jelas mengapa Google tidak menyertakan Nexus 7 versi 3G/LTE.

Namun anehnya, seperti dilansir GottaBeMobile, Rabu (25/6/2014), sejumlah pengguna perangkat Nexus yang telah melakukan update Android 4.4.4 dilaporkan mengalami masalah kecil yang cukup mengganggu. Beberapa aplikasi disebut kerap crash setelah menggunakan Android 4.4.4.

Namun masalah itu tak dialami oleh semua pengguna Nexus karena terjadi secara acak.



Sumber : http://inet.detik.com/read/2014/06/26/055423/2619504/317/google-pamerkan-android-l?i991101105

Sabtu, 21 Juni 2014

Mencari Kebijakan dalam Internet Clowd

Ke manapun kita melangkah, kapanpun bergerak, rasanya kini takkan bisa lepas dari internet --terutama di kota-kota besar di Indonesia maupun dunia. Ini bukan cerita soal kemewahan, ini bercerita soal kondisi ubiquitous (ada di mana-mana dalam satu waktu).

Sekalipun layanan berbayar masih dominan, namun kehadiran layanan gratis dengan akses WiFi kini bukan lagi mewabah. Lebih dari itu, seperti kita bisa simak di berbagai kafe/pusat keramaian, layanan WiFI gratis sudah jadi nilai jual pusat komersial.

Maka tak berlebihan jika penulis menyebut keseluruhan fenomena ini sebagai era broadband anyspace. Periode dimana layanan berbasis pita lebar sudah menyeruak dalam seluruh sendi masyarakat, bahkan sudah jadi kebutuhan vital seumpama oksigen bagi sebagian orang.

Broadband anyspace ini bisa mudah kita lihat. Misalnya tekad dari CEO Telkom Arief Yahya di tahun 2013 yang mencanangkan pemasangan sedikitnya 1 juta WiFI (setara 10 juta pengguna) se-Indonesia, termasuk di dalamnya titik WiFI program Indonesia Digital School/Indischool.

Jangankan di darat, akses dunia maya pun kini kian mudah ditemukan di udara dan lautan. Maskapai Garuda Indonesia sejak akhir tahun lalu sudah memberikan layanan WiFi ketika pesawat berada di di ketinggian di atas 10 ribu kaki (layanan tidak diperkenankan digunakan pada saat pesawat dalam posisi taxi, take off dan landing).

Secara legal, aktivasi layanan ini sudah berhasil melewati pengujian perangkat, pengukuran sinyal terhadap access point, dan BTS pico seluler di GSM 1800 oleh Direktorat Standarisasi Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Ini baru di negeri kita, tetapi sebelumnya sudah banyak yang menyediakan seperti British Airways (Inggris), Royal Jordanian (Yordania), Oman Air (Oman), Lufthansa (Amerika Serikat), Cathay Pacific (Hongkong), TAM (Brasil), TAP (Portugal), Egyptair (Mesir), dst.

Di lautan, layanan Pilot Irridium dari vendor Irridium telah memungkinkan manajemen lalu lintas dan kemampuan konfigurasi massal sebuah kapal laut berbasis internet yang bisa diakses dari koordinat laut di manapun. Indotelsat adalah vendor lokal penyedia layanan sejenis.


Penulis kemudian mengamati, terutama di Indonesia, kemudahan akses internet ini telah menciptakan banyak ruang baru komunikasi kelompok/kerumunan (crowd) dengan segala dampak positif-negatifnya.

Terlebih jika mengacu survei Sharing Vision tahun lalu. Bahwa pengguna terbanyak mengakses media sosial, maka kita melihat internet crowd ini kian lama kian menggurita, sehingga bisa menjadi penggalang opini tersendiri di masyarakat.

Dalam beberapa hal, kerumunan internet ini bergerak masif dan menghasilkan efek sangat positif karena membantu menegakkan kebaikan berkat efek opini berantai yang diciptakannya. Misalnya kita bisa melihat dalam kasus TKI Satinah beberapa waktu lalu.

Di dunia bisnis, kita mengenal sribu.com, yang mengumpulkan banyak sekali orang dengan berbagai latar namun menyukai desain grafis, sehingga logo dan sejenisnya bisa dikerjakan oleh kerumunan yang berkompetisi dengan hasil istimewa.

Namun harus diakui, suka tidak suka, bahwa internet crowd yang positif ini belumlah sebanyak yang negatif. Atau setidaknya-tidaknya belum mengimbangi berbagai kemudaratan, terutama berbentuk fitnah sebagai imbas internet crowd yang tidak sehat.

Kita masih ingat dengan kerumunan yang diprovokasi, bahkan dibayar, untuk menjelek-jelekkan calon presiden Indonesia 2014-2019. Akibatnya, negeri ini terpecah belah karena kepentingan sesaat yang boleh jadi tidak disadari mereka yang terprovokasi.

Juga, seperti banyak kita temukan, betapa kemudahan akses internet ini tidak menggiring masyarakat mudah pula cross check sebuah fakta sumir. Lebih banyak yang langsung percaya, menelan mentah, untuk kemudian disebarluaskan ke kerumunan lain.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, penulis mengajak pembaca untuk bersama-sama mencari kebijakan saat terjalin komunikasi massa di internet. Setidaknya ada empat pemikiran yang bisa dijadikan alternatif solusi sebagai berikut.

Pertama, terlalu banyak komunikasi di grup (apalagi berbasis digital yangfaceless) terkadang bukan solusi, bahkan bisa memperkeruh keadaan. Yang lebih penting adalah proses agregasi atas informasi yang ada. Bisa melalui konfirmasi, klarifikasi, mencari data pembanding, dst.

Kedua, informasi yang benar harus disampaikan kepada right people in the right place, at the right time, and in the right way. Terkadang kerumunan di dunia maya terburu-buru menyampaikan semuanya, atau menyampaikan dalam situasi psikologis kurang pas.

Hal ini bukan saja bisa mengaburkan subtansi kebenaran, namun sekali lagi malah memperkeruh keadaan. Untuk itulah, diperlukan kematangan sikap dalam menelaah situasi sekaligus melihat waktu terbaik ketika kita hendak berkomunikasi.

Ketiga, informasi akhir seyogyanya hasil dari kesepakatan semua pihak. Konsepsi musyawarah untuk mufakat terasa masih relevan, sekalipun dalam internet crowds. Karena itu, jika informasi akhir berbasis massa yang hendak dicari, carilah suara terbanyak.

Keempat, manusia sebenarnya memiliki kemampuan tinggi dalam mencerna informasi, namun terkadang terpengaruh oleh opini yang kadung beredar. Karena itulah, tegakkan kemampuan Anda dalam mencerna banjir informasi apapun yang masuk.

Mari jangan pernah jadikan diri kita korban informasi internet crowd yang tidak bertanggungjawab. Ingat, dunia nyata sama dengan dunia maya. Maka, ambil kebijakan kerumunan dunia maya dengan berlaku tak mudah terprovokasi, cerdas, dan budayakan konfirmasi!



*) Penulis, Dr. Dimitri Mahayana merupakan chairman Lembaga Riset Telematika Sharing Vision/www.sharingvision.com

Sumber ; http://inet.detik.com/read/2014/05/02/133025/2571394/398/3/mencari-kebijakan-dalam-internet-crowd